bismillah

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Kamis, 03 November 2022

DONGENG PERANG DIPONEGORO DAN PUISI DIPONEGORO KARYA CHAIRIL ANWAR

 

PERANG DIPONEGORO

Pada suatu hari di desa Tegalrejo kota Yogyakarta hidup seorang anak bernama Bendara Raden Mas Mustahar ya Bendara Raden Mas Antawirya. Walaupun keturunan Kraton Yogyakarta, Mustahar kecil diasuh di luar benteng istana oleh kakek dan buyutnya. Beliau diajarkan bercocok tanam oleh kakeknya di pedesaan nan asri, berbaur dengan masyarakat setempat.

Masa kecil beliau penuh warna dan lebih memahami kehidupan masyarakat Yogyakarta khususnya, pun masyarakat Indonesia pada umumnya. Penduduk kala itu banyak melakoni menjadi pedagang, buruh tani, atau bahkan buruh dan budak karena dampak revolusi industri di Eropa. Walau hidup di pedesaan Diponegoro kecil tetap mendapat pendidikan untuk membaca dan menulis.

Ratu Ageng Tegalrejo, permaisuri Hamengkubuwono I adalah buyut Pangeran Diponegoro. Dari Ratu Ageng Tegal Rejo yang menuliskan cerita Menak Amir Hamzah berbahasa Persia menjadi beraksara Jawa, Diponegoro setiap malam diceritakan kisah heroik seorang sosok pemimpin bernama Hamzah.

Kamis, 06 Oktober 2022

SARISWARA AKTIF KI HAJAR DEWANTARA CERITA GARUDEYA MAPEL BAHASA JAWA BLENDED SEJARAH ZAMAN KERAJAAN MATARAM KUNO

 WORKSHOP METODE SARISWARA UNTUK PAMONG/GURU SEKOLAH MENENGAH ATAS SE-DIY

PENDIDIKAN KARAKTER KHAS KEISTIMEWAAN JOGJA MELALUI KESENIAN DENGAN SERAPAN OBYEK KEBUDAYAAN DALAM MATA PELAJARAN UMUM

HOTEL TIRTA KENCANA 4-7 OKTOBER 2022

MICROTEACHING

NASKAH DRAMA GARUDEYA

KELOMPOK GONG

METODE SARISWARA AKTIF KI HAJAR DEWANTARA

 

Kamis, 6 Oktober 2022

 TOKOH CERITA GARUDEYA

1.        Garudeya : Pak Panji

2.        Aruni : Bu Ajeng

3.        Winata : Bu Dini

4.        Kadru : Pak Arkan

5.        Begawan Kasyapa : Pak Gunadi

6.        Basuki : Pak Fanda

7.        Taksaka : Pak Sutiar

8.        Antaboga : Pak Prono Aji

9.        Bathara Guru : Pak Didit

10.      Bathara Wisnu : Pak Tamim

11.      Kuda Ucchishrawa : Rahayu

12.      Narator: Windu

 

Sawijining dina ing pelataran Candi Prambanan bocah-bocah lagi pada sinau sejarah lan nyanyi lagu babagan candi.

Ayo plesir karo sinau menyang Yogja

Rabu, 28 September 2022

SMA TAMAN MADYA JETIS UTARA TUGU JOGJA

 Jl. Pakuningratan No. 34 A, Jetis, Kota Yogyakarta (Utara Tugu Jogja)

 Taman Madya merupakan SMA di bawah naungan Yayasan Tamansiswa Cabang Jetis Kota Yogyakarta Ki Hajar Dewantara dengan guru berkualitas dari berbagai background dengan lima guru lulusan magister, lima guru bersertifikat pendidik dan guru lainnya yang mumpuni dalam bidang profesi masing-masing. 

 Sekitar 70% lebih lulusannya melanjutkan studi ke perguruan tinggi, dan yang menarik sejak dahulu Taman Madya menjadi sekolah atlet-atlet daerah dan nasional berbakat, wirausahawan dan melahirkan seniman-seniman diYogyakarta.

PROFIL SMA TAMAN MADYA JETIS klik disini
INSTAGRAM klik disini
YOUTUBE klik disini



Selasa, 30 Agustus 2022

THE STORY OF GARUDEYA, Sejarah Lambang Negara Indonesia



Semua orang pasti sudah tahu bahwa Garuda merupakan lambang negara Indonesia. Tapi pembaca sekalian apakah sudah tahu bagaimana sejarah Garuda dan kenapa dijadikan lambang negara Indonesia? Artefak Garudeya bisa ditemukan di beberapa situs seperti di Candi Prambanan Jogja-Jateng,Candi Sukuh Karanganyar Jawa Tengah , digambarkan juga di situs Garuda Wisnu Kencana (GWK) Bali. Artikel ini mengajak pembaca untuk memahami dan berdiskusi tentang hal tersebut. 

Garuda merupakan salah satu karakter tokoh yang diceritakan dalam kitab Adiparwa, seri pertama kuitab Mahabharata. Garuda diceritakan merupakan anak dari Winata, seorang bidadari istri dari Begawan Kasyapa.

Diceritakan bahwa Begawan Kasyapa memiliki empat belas istri, dua diantaranya tidak diberikan keturunan yaitu Winata dan Kadru. Keduanya meminta anugerah anak oleh Begawan Kasyapa yang linuwih. Kadru menginginkan seribu anak, sedangkan Winata hanya meminta dua anak. Begawan Kasyapa mengabulkan permintaan istrinya dengan memberikan Kadru seribu telur dan kepada Winata memberika dua telur.

Waktu berlalu, ternyata telur Kadru sudah mulai menetas diantaranya adalah naga bernama Antaboga dan Taksaka. Melihat telur Kadru sudah menetas, Winata dengan tidak sabar memecahkan salah satu telurnya. Menetaslah menjadi sosok burung yang belum sempurna karena tidak memiliki

Kamis, 21 Juli 2022

Menonton Wayang Purwa

 Pernah nonton wayang bisa dihitung jari paling banyak waktu SD dan pas kuliah di Bandung sempet nonton wayang di Cilacap dua kali, tentu pengetahuan tentang wayangku tidaklah seberapa bahkan membedakan punakawan dan sentana kraton masih terbata. Saat selesai skripsi juli 2016 Agustus, dari Bandung travelling ke arah Timur singgah di Cilacap, ke Jogja kemudian ke Jawa Timur. Saat keliling Jogja aku menyempatkan untuk menonton wayang, kali pertama menonton wayang di tempat selain Cilacap tentu. Waktu itu kami sehabis naik puncak Gunung Merapi Purba Nglanggeran untuk melihat bulan purnama yang bersinar indah, turun langsung menuju lokasi wayang di daerah Pathuk Gunungkidul di pedesaan. Turun dari melihat bulan purnama tentu sudah agak malam, sampai di lokasi wayangan tak terbayangkan area panggung kelir sudah dibanjiri dengan lautan manusia jadi kita menonton agak jauh dari panggung, sesaat setelah limbukan kita baru bisa merapat sedikit ke arah dekat panggung