bismillah

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Selasa, 08 September 2020

KONGRES ASEAN KO-MMUNITY KORNER 2020



Kongres ASEAN Ko-mmunity Korner merupakan kongres yang diadakan di bawah naungan ASEAN dan pemerintah Korea Selatan. Kongres tersebut diikuti oleh perwakilan seniman dari sepuluh negara ASEAN seperti Singapura, Malaysia, Vietnam, Indonesia, Laos, Myanmar, Brunei Darussalam, Thailand, Filipina (Philippines), Kamboja (Cambodia), dan juga perwakilan seniman dari Korea Selatan. Kongres ASEAN Ko-mmunity Korner merupakan bentuk perwujudan dari kerjasama fungsional antar negara ASEAN dan Korea Selatan yang mencangkup misi kebudayaan, penerangan, pendidikan, lingkungan hidup dan kepemudaan.

Pembukaan Kongres ASEAN Ko-mmunity Korner pada tanggal 24 Agustus 2020 menjadi suatu tantangan dan hal yang berbeda dibandingkan pada Kongres  ASEAN Ko-mmunity Korner yang diadakan pada empat tahun terakhir dimulai sejak 2015. Kongres pada tahun 2020 kali ini harus beradaptasi dan beralih ke arah online dikarenakan adanya pandemi global Covid-19, terlebih belum ditemukannya vaksin untuk menangkal virus ini. Sehingga belum memungkinkan untuk mengadakan pertemuan dan perjalanan antar negara. Kongres yang diadakan kali ini diadakan melalui sesi diskusi panel yang ditayangkan via live di zoom, facebook dan youtube.

Pembukaan Kongres tersebut dihadiri oleh

Rabu, 18 Maret 2020

Jodha Akbar dalam Prespektif Kidung Sunan Prawata

Ketika membahas tentang sosok Kresna dalam sebuah Kidung gubahan Sunan Prawata, aku teringat sosok Jodha, ratu kerajaan Mughal yang agung di tanah Hindustan India sana. Mughal merupakan kerajaan Islam megah turun dari keturunan Mongol. Di bawah kekuasaan Jalaluddin Akbar dan permaisurinya yang cantik Jodha Kerajaan Mughal mencapai masa kejayaannya. Tahukah bahwa Jodha dikisahkan beragama Hindu dengan mengagungkan Krisna sebagai dewanya. Jodha merupakan putri pertama Kerajaan Amer, salah satu kerajaan besar Hindu di India. Ketika Jalaluddin Akbar berhasil menaklukkan Amer dalam peperangan, Raja Amer menyerahkan Jodha untuk diboyong dan dijadikan istri Jalaluddin. Tentu perkawinan itu dilakukan sebagai salah satu cara untuk menyatukan dan menaklukkan hati penduduk kerajaan Amer. Saat pemboyongan itu Jodha mengajukan syarat agar Jalaluddin tidak memaksanya untuk memeluk agama Islam. Jalaluddinpun mendiskusikan hal tersebut dengan petinggi-petinggi kerajaannya. Dari berbagai pertimbangan akhirnya Jalaluddin menyetujui permintaan Putri Jodha. Saat sudah tinggal di hareem Jodha bahkan meminta izin untuk memberikan ruang untuk memuja Krisna. Di sana setiap saat Jodha bersembahyang. Walau pada pertama Akbar dan Jodha tidak begitu dekat namun pada akhirnya mereka bisa menyatu dalam perbedaan. Jodha dikenal dengan manajemen berdagangnya yang unggul. Beliau mempunyai puluhan ribu kapal dagang untuk mensejahterkan kerajaan Mughal. Diketahui dari hasil berdagang tersebut, Jodha banyak mendirikan masjid untuk kaum Muslim bahkan bersedekah untuk kaum Muslim. Dari jasanya tersebut Akbar dan Kerajaan Mughal mengalami kemakmuran dan kejayaan bahkan Jodha selain diberi gelar Mariam U zaman karena telah melahirkan penerus kerajaan beliau juga diberi gelar permaisuri agung dan namanya tercatat dalam uang emas kala itu.
Jodha Akbar berbeda tapi sebenarnya satu 🙂 Krisna as Nabi Muhammad SAW

Lebih lanjut tentang Wisnu dan Sri Bathara Kresna menurut Njeng Sunan Prawata dalam Artikel berikut http://rahayu-story.blogspot.com/2018/08/ilmu-kang-kaesthi-jeng-sunan-prawata.html?m=1

Kamis, 27 Februari 2020

Ngaji Wayang Purwa

Masih Dalam Rangka Rangkaian HUT PWKS ke-6, Paguyuban Pandemen Wayang Ki Seno Nugroho mengadakan Ngaji Wayang Purwa bertemakan Wayang Purwa Dalam Filosofi Kehidupan Masyarakat Jawa dengan pemantik Prof. Dr. Kasidi Hadiprayitno, M. Hum. , acara ini akan diselenggarakan pada Sabtu, 7 Maret 2020 jam 19.00 di ndalem Yudanegaran Yogyakarta (dekat alun-alun utara Kraton Yogyakarta Hadiningrat) untuk pendaftaran silahkan klik link berikut http://bit.ly/ngAJI_Wayang
dibuka untuk umum dan gratis
#wayangpurwa #wayangklasik #wayangkulit #ringgit #ringgitwacucal #PWKS #kajianwayang #wayang #shadowpuppet #shadowpuppetplay #kisenonugroho #puppeteer #dalang #dhalang #pedhalangan #pedalangan #wonderfulindonesia #explorediy #instagood #exploreyogyakarta #filosofi #filosofijawa #philosophy #hutPWKSke6 #jagadpakeliran #dalangmuda #mudaberbudaya #youth #kemendikbud #intangibleculturalheritage #budaya #culturalevent