Tahukah kalian tentang Wayang Kancil? Sebagian orang termakan stereotype bahwa Kancil dalam dongeng masa anak-anak merupakan hewan yang licik dan cerdik. Ya memang kancil binatang yang cerdik, tapi stereotype licik itu tidaklah benar dan jelas tidak sesuai. Mungkin, mereka yang termakan stereotype tersebut tidak betul-betul menyimak ceritanya secara utuh. Mereka yang kurang mencermati cerita-cerita tentang si Kancil kurang memperhatikan konteks penyampaian cerita tersebut dan hanya mengkrop penggalan cerita si kancil, dan sepertinya yang kekrop itu adalah cerita saat kancil mencuri atau saat kabur dari seorang atau seekor hewan yang menangkapnya.
Well, kita tinggalkan dulu stereotype itu ya. Tahukah cerita si Kancil itu sebetulnya bersumber dari mana? Cerita si Kancil adalah suatu karya sastra berupa cerita fabel yang kuno dan berasal dari Melayu dan Jawa. Cerita si Kancil ini diangkat dari beberapa serat Melayu dan juga serat karya Sunan Bonang. Coba kita perhatikan bersama-sama, cerita yang diangkat dari sebuah serat apakah hanya mengirimkan pesan bahwa suatu tokoh itu adalah pencuri? Tentu saja menurut ku tidak. Justru menurutku tokoh si Kancil merupakan hewan yang bijaksana yang menjadi pahlawan untuk hutan dan juga penghuninya.
Cerita Kancil Nyolong Timun (Kancil Mencuri Timun), dikisahkan Kancil mencuri mentimun di kebun Pak Tani. Ketika Kancil tertangkap Pak Tani, si Kancil kemudian berhasil menyelamatkan diri. Jika kita analisa Kancil itu kan sebetulnya hidup di hutan, yang tentu di hutan seharusnya memiliki atau menyuplai lebih banyak makanan untuk para hewan. Tapi, di cerita ini Kancil malah mencuri timun di kebun Pak Tani yang tentu lebih sering dijaga oleh Pak Tani itu sendiri. Kalo kita cermati bersama-sama tentu ini aneh kan?
Sebetulnya Kancil mewakili para hewan di hutan. Kancil yang mencuri timun di kebun pak tani merupakan wujud dari protes terhadap mulai rusaknya keseimbangan alam yang diakibatkan oleh manusia. Manusia telah banyak menjarah hutan, tak hanya itu bahkan manusia telah membabat hutan yang dihuni oleh banyak hewan. Mereka membabat hutan untuk dijadikan ladang maupun untuk dijadikan tempat tinggal. Akibat berkurangnya luas hutan, para hewan mulai kekurangan makanan yang sebetulnya biasa sudah tersuplai di hutan yang mereka tinggali. Akhirnya mereka pergi ke kebun petani atau warga yang berada di dekat hutan untuk mencari makan. Mereka tak punya alasan, karena mereka membutuhkan cukup makan untuk bertahan hidup.
Aku jadi ingat dulu pas aku SD atau SMP, banyak hutan di dekat rumahku, termasuk hutan yang berjarak sekitar radius 30 km dijarah besar-besaran oleh warga. Setauku dijarahnya bukan tanpa alasan, karena yang mepelopori hutan banyak dijarah bahkan di seluruh Indonesia merupakan presidennya sendiri kala itu. Alasannya karena daripada dijarah oleh oknum yang entah siapa? atau hanya segelintir orang ya mending dijarah oleh rakyat kalangan bawah saja. Tapi apa yang terjadi setelah hutan menjadi gundul? Akhirnya banyak hewan termasuk kera banyak yang turun ke jalan dan ke pemukiman warga untuk mencari makan. (Sebetulnya mungkin bukan hanya kera, tapi babi hutan makin menjadi menjarah lahan pertanian warga, dan lagi beberapa makhluk halus kehilangan rumahnya dan mencari-cari pohon keramat yang ditebang juga dengan bertanya kepada warga, well thats true!) 👻
Wayang Kancil mulai muncul kembali pada tahun 1980 di Yogyakarta, mbah Ledjar Subroto merupakan penemu dan pemprakarsanya. Beliau mengangkat kisah si Kancil yang tak hanya menyampaikan misi kebudayaan tetapi juga misi kelestarian alam dan nilai-nilai karakter. Kemunculan Wayang Kancil ini tentu disambut hangat oleh Indonesia sendiri dan bahkan beberapa negara seperti Belanda, Inggris, Jepang, Australia, dll. Beliau disebut-sebut sebagai maestro Wayang Kancil dan mendapat banyak penghargaan dari berbagai negara di Eropa dan Asia. Keren kan....
Mereka yang dari luar negeri saja menghargai Wayang Kancil, bagaimana dengan kamu? Sudah kah anda tahu dan menghargainya? Yuk mulai mecintai Budaya kita, budaya Indonesia..... 💘💗
Well, kita tinggalkan dulu stereotype itu ya. Tahukah cerita si Kancil itu sebetulnya bersumber dari mana? Cerita si Kancil adalah suatu karya sastra berupa cerita fabel yang kuno dan berasal dari Melayu dan Jawa. Cerita si Kancil ini diangkat dari beberapa serat Melayu dan juga serat karya Sunan Bonang. Coba kita perhatikan bersama-sama, cerita yang diangkat dari sebuah serat apakah hanya mengirimkan pesan bahwa suatu tokoh itu adalah pencuri? Tentu saja menurut ku tidak. Justru menurutku tokoh si Kancil merupakan hewan yang bijaksana yang menjadi pahlawan untuk hutan dan juga penghuninya.
Cerita Kancil Nyolong Timun (Kancil Mencuri Timun), dikisahkan Kancil mencuri mentimun di kebun Pak Tani. Ketika Kancil tertangkap Pak Tani, si Kancil kemudian berhasil menyelamatkan diri. Jika kita analisa Kancil itu kan sebetulnya hidup di hutan, yang tentu di hutan seharusnya memiliki atau menyuplai lebih banyak makanan untuk para hewan. Tapi, di cerita ini Kancil malah mencuri timun di kebun Pak Tani yang tentu lebih sering dijaga oleh Pak Tani itu sendiri. Kalo kita cermati bersama-sama tentu ini aneh kan?
Sebetulnya Kancil mewakili para hewan di hutan. Kancil yang mencuri timun di kebun pak tani merupakan wujud dari protes terhadap mulai rusaknya keseimbangan alam yang diakibatkan oleh manusia. Manusia telah banyak menjarah hutan, tak hanya itu bahkan manusia telah membabat hutan yang dihuni oleh banyak hewan. Mereka membabat hutan untuk dijadikan ladang maupun untuk dijadikan tempat tinggal. Akibat berkurangnya luas hutan, para hewan mulai kekurangan makanan yang sebetulnya biasa sudah tersuplai di hutan yang mereka tinggali. Akhirnya mereka pergi ke kebun petani atau warga yang berada di dekat hutan untuk mencari makan. Mereka tak punya alasan, karena mereka membutuhkan cukup makan untuk bertahan hidup.
Aku jadi ingat dulu pas aku SD atau SMP, banyak hutan di dekat rumahku, termasuk hutan yang berjarak sekitar radius 30 km dijarah besar-besaran oleh warga. Setauku dijarahnya bukan tanpa alasan, karena yang mepelopori hutan banyak dijarah bahkan di seluruh Indonesia merupakan presidennya sendiri kala itu. Alasannya karena daripada dijarah oleh oknum yang entah siapa? atau hanya segelintir orang ya mending dijarah oleh rakyat kalangan bawah saja. Tapi apa yang terjadi setelah hutan menjadi gundul? Akhirnya banyak hewan termasuk kera banyak yang turun ke jalan dan ke pemukiman warga untuk mencari makan. (Sebetulnya mungkin bukan hanya kera, tapi babi hutan makin menjadi menjarah lahan pertanian warga, dan lagi beberapa makhluk halus kehilangan rumahnya dan mencari-cari pohon keramat yang ditebang juga dengan bertanya kepada warga, well thats true!) 👻
Wayang Kancil mulai muncul kembali pada tahun 1980 di Yogyakarta, mbah Ledjar Subroto merupakan penemu dan pemprakarsanya. Beliau mengangkat kisah si Kancil yang tak hanya menyampaikan misi kebudayaan tetapi juga misi kelestarian alam dan nilai-nilai karakter. Kemunculan Wayang Kancil ini tentu disambut hangat oleh Indonesia sendiri dan bahkan beberapa negara seperti Belanda, Inggris, Jepang, Australia, dll. Beliau disebut-sebut sebagai maestro Wayang Kancil dan mendapat banyak penghargaan dari berbagai negara di Eropa dan Asia. Keren kan....
Mereka yang dari luar negeri saja menghargai Wayang Kancil, bagaimana dengan kamu? Sudah kah anda tahu dan menghargainya? Yuk mulai mecintai Budaya kita, budaya Indonesia..... 💘💗
Tidak ada komentar:
Posting Komentar