kau yang tak ingin ku terluka
membunyikan setiap kejadian yang akan terjadi
di masa yang akan datang
memilih menyampaikan
dengan filosofi-filosofi hidup yang sangat dalam
sebelum engkau pergi mungkin kau menangis dalam batinmu
tak membiarkanku larut dalam kerinduanmu
sebelum engkau pergi
kau lebih membimbingku dengan sabar
setiap malam kita ber bincang sampai tak ingat tidur
setiap pagi siang sore selalu muncul pertanyaan
sebelum engkau pergi
kau tak membiarkan putrimu jauh sedetikpun darimu
padahal kau tau putrimu suka sekali bertraveling
pergi dari tempat satu ke tempat yang lainya
tapi kau memintaku untuk terus menemanimu
aku tak menyesal
karena selalu ada senyum penuh cinta
yang kau selalu suguhkan untuku
senyum manis yang masih ku ingat sampai sekarang
senyum yang selalu membuatku tersipu-sipu malu
perhatianmu pun memuncak ketika
beberapa minggu sebelum kau pergi
dengan badan yang sudah mulai melemah
kau masih mencurhakan seluruh perhatianmu
pada putrimu
menuruti semua permintaanku
apalagi kau tau
tinggal sedikit waktu yang kau miliki
untuk menemaniku
kau tak menyia-nyiakaan itu semua
sampai mungkin kau tak bisa membendung air matamu
air mata penuh cinta
akupun mulai tuk menangis
tapi kau masih menyembunyikan itu semua dariku
membiarkanku terlarut dalam flosofi-filosofi hidup
yang begitu dalam
yang belum bisa aku mengerti saat itu
saat beberapa jam kau pergi
kau tak membiarkanku beranjak dari sisimu semenitpun
kau tak membiarkanku terpejam sedetikpun
mungkin kau tak ingin kehilangan padangan terakhir
melihat wajah putrimu
beruntung aku selalu disisimu
tak berpisah sedikitpun
sampai akhiirnya ku menemanimu
desebuah pembaringan di ugd rumah sakit
bibirmu telah dibasahi dengan nama-namaNya
sedari diperjalanan ku lantunkan ayat kursi
sampai akhirnya ku lantunkan ayat kursi yang terakhir
ketika ku selesai melantunkan kalimat terakhir
ku melihat kau telah diambil olehNya
oleh Sang Maha Cinta
cucuran airmata tak dapat ku bendung
bukan karena Allah telah mengambilmu dari sisiku
bukan pula karena malaikat maut yang telah mencabut nyawamu
tapi karena aku sayang engkau
aku sayang engkau ayah
dan Allahpun lebih menyayangimu sekarang :)
semoga kita diizinkan bertemu kembali di keabadian
bertemu dalam ikatan kasih sayang
n your unconditional love was always in my mind
khususon ila hadroti mustofa Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat al fatihah
khususon ila ruhi arwahi bapak Tri Haryono bin eyang Sakiman Priyo Sudarmo bin eyang Khasan Mukhayat bin eyang Iman Rejo bin eyang Brojo Sentiko bin eyang Surodito bin eyang Surodipo bin eyang Suromerto al fatihah
khususon ila umat muslimin wal muslimat wal mu'minina wal muminat al fatihah
membunyikan setiap kejadian yang akan terjadi
di masa yang akan datang
memilih menyampaikan
dengan filosofi-filosofi hidup yang sangat dalam
sebelum engkau pergi mungkin kau menangis dalam batinmu
tak membiarkanku larut dalam kerinduanmu
sebelum engkau pergi
kau lebih membimbingku dengan sabar
setiap malam kita ber bincang sampai tak ingat tidur
setiap pagi siang sore selalu muncul pertanyaan
sebelum engkau pergi
kau tak membiarkan putrimu jauh sedetikpun darimu
padahal kau tau putrimu suka sekali bertraveling
pergi dari tempat satu ke tempat yang lainya
tapi kau memintaku untuk terus menemanimu
aku tak menyesal
karena selalu ada senyum penuh cinta
yang kau selalu suguhkan untuku
senyum manis yang masih ku ingat sampai sekarang
senyum yang selalu membuatku tersipu-sipu malu
perhatianmu pun memuncak ketika
beberapa minggu sebelum kau pergi
dengan badan yang sudah mulai melemah
kau masih mencurhakan seluruh perhatianmu
pada putrimu
menuruti semua permintaanku
apalagi kau tau
tinggal sedikit waktu yang kau miliki
untuk menemaniku
kau tak menyia-nyiakaan itu semua
sampai mungkin kau tak bisa membendung air matamu
air mata penuh cinta
akupun mulai tuk menangis
tapi kau masih menyembunyikan itu semua dariku
membiarkanku terlarut dalam flosofi-filosofi hidup
yang begitu dalam
yang belum bisa aku mengerti saat itu
saat beberapa jam kau pergi
kau tak membiarkanku beranjak dari sisimu semenitpun
kau tak membiarkanku terpejam sedetikpun
mungkin kau tak ingin kehilangan padangan terakhir
melihat wajah putrimu
beruntung aku selalu disisimu
tak berpisah sedikitpun
sampai akhiirnya ku menemanimu
desebuah pembaringan di ugd rumah sakit
bibirmu telah dibasahi dengan nama-namaNya
sedari diperjalanan ku lantunkan ayat kursi
sampai akhirnya ku lantunkan ayat kursi yang terakhir
ketika ku selesai melantunkan kalimat terakhir
ku melihat kau telah diambil olehNya
oleh Sang Maha Cinta
cucuran airmata tak dapat ku bendung
bukan karena Allah telah mengambilmu dari sisiku
bukan pula karena malaikat maut yang telah mencabut nyawamu
tapi karena aku sayang engkau
aku sayang engkau ayah
dan Allahpun lebih menyayangimu sekarang :)
semoga kita diizinkan bertemu kembali di keabadian
bertemu dalam ikatan kasih sayang
n your unconditional love was always in my mind
khususon ila hadroti mustofa Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat al fatihah
khususon ila ruhi arwahi bapak Tri Haryono bin eyang Sakiman Priyo Sudarmo bin eyang Khasan Mukhayat bin eyang Iman Rejo bin eyang Brojo Sentiko bin eyang Surodito bin eyang Surodipo bin eyang Suromerto al fatihah
khususon ila umat muslimin wal muslimat wal mu'minina wal muminat al fatihah