bismillah

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Minggu, 06 April 2014

Unconditional Love

kau yang tak ingin ku terluka
membunyikan setiap kejadian yang akan terjadi
di masa yang akan datang
memilih menyampaikan
dengan filosofi-filosofi hidup yang sangat dalam

sebelum engkau pergi mungkin kau menangis dalam batinmu
tak membiarkanku larut dalam kerinduanmu

sebelum engkau pergi
kau lebih membimbingku dengan sabar
setiap malam kita ber bincang sampai tak ingat tidur
setiap pagi siang sore selalu muncul pertanyaan

sebelum engkau pergi
kau tak membiarkan putrimu jauh sedetikpun darimu
padahal kau tau putrimu suka sekali bertraveling
pergi dari tempat satu ke tempat yang lainya

tapi kau memintaku untuk terus menemanimu
aku tak menyesal
karena selalu ada senyum penuh cinta
yang kau selalu suguhkan untuku
senyum manis yang masih ku ingat sampai sekarang
senyum yang selalu membuatku tersipu-sipu malu

perhatianmu pun memuncak ketika
beberapa minggu sebelum kau pergi
dengan badan yang sudah mulai melemah
kau masih mencurhakan seluruh perhatianmu
pada putrimu

menuruti semua permintaanku
apalagi kau tau
tinggal sedikit waktu yang kau miliki
untuk menemaniku

kau tak menyia-nyiakaan itu semua
sampai mungkin kau tak bisa membendung air matamu
air mata penuh cinta
akupun mulai tuk menangis

tapi kau masih menyembunyikan itu semua dariku
membiarkanku terlarut dalam flosofi-filosofi hidup
yang begitu dalam
yang belum bisa aku mengerti saat itu

saat beberapa jam kau pergi
kau tak membiarkanku beranjak dari sisimu semenitpun
kau tak membiarkanku terpejam sedetikpun
mungkin kau tak ingin kehilangan padangan terakhir
melihat wajah putrimu

beruntung aku selalu disisimu
tak berpisah sedikitpun
sampai akhiirnya ku menemanimu
desebuah pembaringan di ugd rumah sakit

bibirmu telah dibasahi dengan nama-namaNya
sedari diperjalanan ku lantunkan ayat kursi
sampai akhirnya ku lantunkan ayat kursi yang terakhir
ketika ku selesai melantunkan kalimat terakhir

ku melihat kau telah diambil olehNya
oleh Sang Maha Cinta
cucuran airmata tak dapat ku bendung
bukan karena Allah telah mengambilmu dari sisiku
bukan pula karena malaikat maut yang telah mencabut nyawamu
tapi karena aku sayang engkau
aku sayang engkau ayah
dan Allahpun lebih menyayangimu sekarang :)

semoga kita diizinkan bertemu kembali di keabadian
bertemu dalam ikatan kasih sayang
n your unconditional love was always in my mind

khususon ila hadroti mustofa Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat al fatihah
khususon ila ruhi arwahi bapak Tri Haryono bin eyang Sakiman Priyo Sudarmo bin eyang Khasan Mukhayat bin eyang Iman Rejo bin eyang Brojo Sentiko bin eyang Surodito bin eyang Surodipo bin eyang Suromerto al fatihah
khususon ila umat muslimin wal muslimat wal mu'minina wal muminat al fatihah

Jumat, 04 April 2014

The practice of Interpreted Interview


The term 'interview' refers t a whole range of face-to-face situations where interpreting takes place; for example, any professional/client interview; doctor/patient consultation, parent/teacher meetings, public service user/proovder interviews, business individual or team negotiations etc. (Liaison Interpreting : 41)


We would like to present about interpreted interview in health world. Here I take Interpretation the gab between doctor and patient. In this case commonly interpreter is needed while the doctor and the patient have different language. 

Here Ilham Febrianto as Dr Warsito P Taruno discoverer brain cancer healer equipment, he is a cancer expert from Indonesia. He could not speak English well, so he needs an interpreter who understands about English for Science and Technology. There is Rahayu Nur Hayati as Rahayu, she is an interpreter who will help Dr Warsito to bridge him with his patient. And there is Septiani Wulandari as Septiani, she is British tourist (from London). She is suffer brain cancer. 

One day Septiani she was ill, then she decided to come to the Dr Warsito's Clinic to check up.
I : Interpreter
S: Septiani
D: Dr Warsito P Taruno
Script
D: Halo Septiani. Selamat Pagi. Apakabar hari ini.
I : Hello Septiani. Good morning. How are you today?
S: Morning. Not so bad.
D : Ya langsung saja kita mulai. Apa masalahnya dan apa yang kamu rasakan?
I : Baik dok. OK staight to the examination, Septiani tell me about your problem what do you feel?
S : I got headache, and almost fever in the night, I feel dreadfully ill.
I : Saya mengalami sakit kepala dan hampir setiap malam demam, dia merasa begitu kesakitan.
D : Baik, saya periksa dulu dan ambil sample darah anda.
I : Alright, I would check you first, and then I would like to take your blood sample.
S : Ok dokter, it doesn't matter.
I : Baik, tidak apa-apa.

After the doctor have check Septiani, then the doctor and the interpreter ask permission to leave the room.

D : Ok, saya periksa dulu sample darahnya, sekarang kamu harus anda istirahat yang banyak.
I  : Alright, I will take a research for your blood first. Now you must take a bed rest.
D : Hasil diagnosa dan hasil labolatorium anda terkena kanker otak. Mungkin itu disebabkan karena radiasi dari hp, laptop, dsb. Nama radiasinya adalah ultraviolet, ionisasi dan radikal bebas dan bisa akibat makan yang tidak teratur. Solusinya, sebaiknya anda menghindari hal yang telah disebutkan tadi. Banyak-banyaklah istirahat untuk proses pemulihan dan minum air putih yang banyak. Kamu juga harus melakukan radioterapi secara rutin dan memakai CTech agar dapat sembuh total.
I : Alright  Septiani, Doctor has concluded that you suffer brain cancer.
S : Oh, no. How Poor I am.
I : It happens might because of some radiation from hand phone, laptop, etc. The radiation name are ultraviolet or UV, ionization, and free radical or same causes because of meal that that doesn't frequently consume. The solution, you should avoid things that I have told before. Taking a bed rest for recovery process and drink pure water a lot. And also you should do radioteraphy frequently and you need to wear CTech in order to totally heal.
S : Oh, really  can I totally heal doctor?
I : Apakah benar saya dapat sembuh total dokter?
D : Ya benar, karena saya telah menemukan alat untuk menyembuhkan kanker otak. Dan saya sudah membuktikan kepada pasien-pasien saya.
I : Alright.  because I have found equipment to treat brain cancer. And I Have proved to my patient.
S : Thank you very much doctor, how kind you are.
I : Terimakasih banyak dokter, betapa baiknya engkau.
D : Oh ya, senang bisa membantu.
I : Yeah,  that is his pleasure.

Poems

Here are my poems. . . I made it when I submitted my assignment for Exploring Poetry subject in my  4th  semester in STKIP SILIWANGI BANDUNG. These are acrostic poems. Acrostic poem is a word that has meaning which becomes one line.

My lecturer Mr Trisnendri Syahrizal order his student to make two poems, the theme of the first poem is about FRIEND and the second is free.

Allright i will present the first poem, exactly about friend. Even I made it for submit my assignment but it was poem for all of my beloved friend :*  check this out.....


FLOWER RISES IN OUR SMILE

RACING BECOMES BLUR IN OUR VISION

INCREDIBLE RELATIONSHIP MAKE US GREEN LIGHT

ENCOURAGE EACH OTHER LIKE FAMILY

NIMBUS IN OUR TINT EYES AS OUR STORY

DING DING... THATS OUR STORY THAT MAKE US FEEL AS IF WE BORN IN PURPLE


In the second poem, I made acrostic poem about love. I choose 'ZYGNEMA' word here, if you ask why? I will answer that zygnema is an cell of alga that save stars cell. And  its explain about my past love story which I always say that I am a sky that just save one star :) here is my last acrostic poem.

  
ZEALOUS BORN IN MY MIND QUICKLY, BUT

YELLOW BECOMES PERFECT IN AUTUMN

GAIN EVERY SOUL OF OUR PAST

NICE SMILE THAT I ALWAYS CATCH HAS VANISHED

ENAMORED OF YOUR WINKLE IS KILLING ME NOW

MISSING, I AM MISSING YOU

A DISTANCE THAT WILL MAKE ME SICK OF YOU



NOTE 
I don't know why I made the last line like that... Hopefully that I never become sick of you because we are now friend and family :) thank for all your kindness and our story may become the most colorful in our live. . . 

Aku pernah Menemukanmu MY BELOVED TOSCA


Dalam detik-detik sang waktu aku
Pernah menemukanmu
Aku telah mengembangkan senyumku

Dan menaruhnya satu-persatu dalam vas

Tapi bunga-bunga itu hampir saja hilang
Terbang bersama angin
Dan hampir saja aku membiarkan
Sang angin menghempas
Hampir saja aku kehilangan
Butir-butir pixy yang selalu mengembangkan senyumku

Aku juga mulai tak mendengar lagi
Nada detik-detik sang waktu
Aku selalu mencarinya dalam semua dimensi
10.12 a.m. the first time.... 
Aku mengingat itu dalam memoriku
Aku masih mengingatnya 10.12 a.m.

Tapi ruang telah memisahkan kita
Aku menapakan kakiku dalam setiap dimensi
Yang telah kita ada di dalamnya

Apakah aku telah kehilanganmu?
Pertanyaan itu selalu menghiasi anganku
Aku mulai tersadar saat langkah kita tak lagi sama..............

goodbye IFK
see you in another day someday